Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dakota Selatan Akan Persenjatai Guru Sekolah

Dakota Selatan Akan Persenjatai Guru Sekolah
Minggu, 10 Maret 2013 | 06:01 WIB
Dakota Selatan Akan Persenjatai Guru Sekolah 
Dakota Selatan Akan Persenjatai Guru Sekolah . Para guru di Negara Bagian Utah, AS serius memperhatikan seorang instruktur menjelaskan soal senjata api. Sejak tragedi penembakan di SD Sandy Hook, Connecticut, sejumlah negara bagian AS berfikir untuk memperbolehkan guru menyandang senjata api, demi menjaga keselamatan.

TERKAIT:
  • Pria Tua Tembaki Perkantoran di Arizona, 1 Tewas
  • Penembakan di Filipina, 7 Tewas
  • Penembakan di Swiss, Tiga Orang Tewas
  • Penembak Pemadam Kebakaran Tinggalkan Pesan
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Negara Bagian Dakota Selatan, AS, meloloskan undang-undang yang memperbolehkan sekolah melengkapi para guru dan staf sekolah dengan senjata api.

Langkah ini diambil Dakota Selatan untuk mengurangin ancaman penembakan seperti yang terjadi di SD Sandy Hook, Connecticut, Desember lalu, yang menewaskan 20 orang anak dan enam orang dewasa.

Langkah kontroversial ini sudah diteken Gubernur Dennis Daugaard, yang berasal dari Partai Republik, dan akan mulai efektif berlaku pada 1 Juli 2013.

Di Dakota Selatan, pendukung aturan ini mengatakan banyak sekolah di pedesaan berada di kawasan yang begitu terpencil sehingga sangat sulit berharap mendapatkan bantuan cepat dari kepolisian jika terjadi serangan.

Sekolah-sekolah di pedesaan itu juga tak memiliki cukup uang untuk membayar penjaga keamanan. Oleh karena itu, solusi yang dinilai tepat adalah mempersenjatai para guru dan staf sekolah.

"Jika kita mengira bahwa kita aman dari kekerasan di Dakota Selatan, maka kita harus berpikir ulang. Satu-satunya cara menghentikan orang jahat yang bersenjata api adalah dengan senjata api," kata Senator Craig Tieszen dari Partai Republik.

Namun, rencana itu mendapat tentangan dari sejumlah perwakilan sekolah dan guru. Mereka khawatir mempersenjatai orang-orang yang tak mendapatkan pelatihan khusus bisa menimbulkan kecelakaan, misalnya salah menembak sasaran.

"Negara bagian kita sudah sebegitu buruknya dan sangat tidak aman, sehingga kita harus bersekolah di dalam sebuah benteng bersenjata," kata pengawas sekolah tingkat distrik, Jeff Marlete.

Di bawah aturan baru ini, sekolah-sekolah di tingkat distrik akan menentukan apakah mereka setuju dengan rencana mempersenjatai guru.

Selain itu, juga dipastikan, para guru tidak akan dipaksa membawa senjata api, dan akan mendapatkan pelatihan khusus terkait senjata api.
 
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013/03/10/0601415

Editor :
Ervan Hardoko